Pankreas merupakan suatu organ berupa
kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas
terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya
dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari). Organ ini dapat
diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin.
Pankreas terdiri dari :
a.Kepala pankreas
Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di
sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis
melingkarinya.
b. Badan pankreas
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya
di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.
c. Ekor pankreas
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan
yang sebenarnya menyentuh limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang
mengalirkan hasil sekresi pankreas ke dalam duodenum :
Ductus Wirsung, yang bersatu dengan
duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi.
Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah
atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan
mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik.
Jaringan utama yang
menyusun pankreas :
Ø Pulau Langerhans
Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk
ovoid, berukuran 76×175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di
seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan
badan pankreas. Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat pankreas.
Granula sel B adalah paket-paket
insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam sel B molekul insulin membentuk polimer
dan juga berikatan dengan seng. Perbedaan dalam bentuk paket mungkin disebabkan
perbedaan ukuran agregat seng atau polimer insulin. Granula A yang mengandung
glukagon berbentuk relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel D juga
mengandung banyak granula yang relatif homogen.
Sel beta yang ada di pulau langerhans
memproduksi hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah
dan secara fisiologi memiliki peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin
menurunkan kadar gula darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat
transportasi glukosa dari darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka
glukosa masuk ke dalam sel tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada
di permukaan sel target. Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi
glikogen, menurunkan glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan
glukosa atau zat gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu
menstimulasi sintesis protein.
Pengaturan sekresi insulin seperti
sekresi glukagon yaitu langsung ditentukan oleh kadar gula dalam darah dan
berdasarkan dari mekanisme umpan balik (feed back negative system).
FUNGSI EKSOKRIN PANKREAS
Getah pankreas mengandung enzim-enzim
untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak.
Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan
penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam
duodenum.
Enzim-enzim proteolitik adalah
tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga
enzim petama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,
sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan
deoksinukleat.
Bila pankreas rusak berat atau bila
saluran terhambat, sjumlah besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang
rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor kadang-kadang
kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan
secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan
keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini sering menimbulkan kematian
karena sering diikuti syok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan
insufisiensi pankreas selama hidup.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya
disekresi oleh asinus kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas
lainnya, air dan ion bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel
duktulus-duktulus kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari
duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam
jumlah besar – yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah besar – konsentrasi ion
bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter.
Pengaturan sekresi pankreas:
v Pengaturan syaraf. Bila fase sefalik dan gastrik
sekresi lambung terjadi, impuls parasimpatis secara serentak dihantarkan
sepanjang nervus vagus ke pankreas, mengakibatkan sekresi enzim-enzim dalam
jumlah moderat ke dalam asinus pankreas. akan tetapi sekret dalam jumlah
sedikit mengalir melalui duktus pankreas ke usus karena sedikit air dan
elektrolit disekresi bersama dengan enzim. Oleh karena itu, sebagian besar
enzim untuk sementara disimpan dalam asinus.
v Pengaturan hormonal. Setelah makanan masuk usus
halus, sekresi pankreas menjadi banyak, terutama akibat respon hormon sekretin.
Dan kolesistokinin menyebabkan peningkatan sekresi enzim dalam jumlah
FUNGSI ENDOKRIN PANKREAS
Tersebar di antara alveoli pankreas,
terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.
Kelompok ini adalah pulau-pulau kecil/ kepulauan Langerhans yang bersama-sama
membentuk organ endokrin.
Hormon-hormon yang dihasilkan :
v Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang
mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan disulfida.
Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi asam amino molekul dari satu spesies
ke spesies lain.
Insulin kemudian dipindahkan ke
aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis
membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang
melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel,
mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian
melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori
mencapai aliran darah.
Efek faali insulin bersifat luas dan kompleks.
Efek-efek tersebut biasanya dibagi menjadi efek cepat, menengah dan lambat.
·
Efek cepat
(detik)
Peningkatan transpor glukosa, asam
amino dan K+ ke dalam sel peka insulin.
·
Efek menengah
(menit)
Stimulasi sintesis protein,
penghambatan pemecahan protein, pengaktifan glikogen sintetase dan enzim-enzim
glikolitik, penghambatan fosforilase dan enzim-enzim glukoneogenik.
·
Efek lambat
(jam)
Peningkatan mRNA enzim lipogenik dan
enzim lain.
Efek insulin pada jaringan hati:
3. Hati
Menurunkan ketogenesis
Meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan sintesis lemak
Menurunkan pengeluaran glukosa akibat
penurunan glukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa
Meningkatkan pertumbuhan sel
Pada orang normal, pankreas mempunyai
kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake
karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama
sekali.
Insulin pada pankreas
Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia
menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di
dunia. Komplikasi diabetes melitus terjadi pada semua organ dalam tubuh yang
dialiri pembuluh darah kecil dan besar dengan penyebab kematian 50% akibat
penyakit jantung koroner dan 30% akibat gagal ginjal.
Selain kematian,
diabetes melitus juga menyebabkan kecacatan. Pola hidup yang sehat dengan
makanan yang terkontrol dapat menekan munculnya penyakit diabetes melitus.
Selain sayuran dan buah, tempe juga merupakan makanan sumber protein nabati
yang memiliki komposisi asam amino yang tinggi. Badan kesehatan dunia (WHO)
bahkan mengakui bahwa tempe sebagai makanan berkhasiat yang dapat mencegah dan
mengatasi berbagai penyakit. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti untuk
mengetahui tentang pengaruh diet tempe terhadap distribusi sel insulin pankreas
pada tikus yang menderita diabetes melitus setelah diinduksi dengan steptozotocin
(STZ).
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian diet tempe terhadap distribusi
sel insulin pankreas pada keadaan hiperglikemia dari tikus model diabetes
dengan induksi streptozotocin (STZ). Evaluasi histopatologi dilakukan terhadap
perubahan dan populasi sel endokrin pankreas di dalam pulau Langerhans
menggunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE) serta pewarnaan
imunohistokimia dengan antibodi anti insulin. Hasil pengamatan histopatologis
pada K1 terlihat adanya keteraturan susunan sel endokrin yang menyebar memenuhi
pulau Langerhans dengan ukuran sel yang seragam dan bentuk sitoplasma terlihat
proporsional terhadap besar inti serta tidak mengalami perubahan (normal).
Sedangkan pada K2 menunjukkan adanya lesio pada pulau Langerhans berupa
degenerasi sel-sel endokrin, dan beberapa sel menunjukkan nekrosa. Gambaran
histopatologis menunjukkan perubahan morfologi pankreas pada T1 yang tidak
berbeda nyata dengan K1. Perbedaan yang nyata terjadi pada T1 terhadap K2 dan
T2 terhadap K1, tetapi T2 tidak berbeda nyata dengan K2. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian diet tempe mampu memperbaiki lesio sel endokrin khususnya sel
beta akibat induksi STZ, sehingga sekresi insulin dapat ditingkatkan.
Reaksi positif keberadaan insulin pada sel-sel beta
ditunjukkan dengan perubahan yang berwarna coklat pada sel-sel tersebut.
Distribusi sel beta pada K2 lebih sedikit jika dibandingkan dengan K1, sesuai
dengan hasil pewarnaan HE bahwa sebagian besar sel-sel beta mengalami
degenerasi-nekrosa setelah pemberian STZ. Perusakan STZ terhadap sel beta
mengakibatkan sel mengalami apoptosis bahkan sampai nekrosis, sehingga proses
biosintesis dan sekresi insulin terhambat. Pemberian diet tempe T1 mampu
meningkatkan persentase distribusi sel beta yang aktif menghasilkan insulin.
Jumlah sel beta yang menunjukkan reaksi positif
merupakan indikasi aktifitas sekresi insulin yang dihasilkan. Sekresi insulin
pada T1 meningkat mendekati K1, sedangkan pada T2 meningkat mendekati K2.
Penurunan jumlah sekresi insulin oleh sel beta bisa disebabkan oleh degenerasi
sel beta sehingga mengakibatkan penurunan fungsi dari sel beta yang akan
mempengaruhi produksi sekresi insulin.
0 komentar:
Posting Komentar