Persiapan mengajar pada hakekatnya
merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan
tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi.
Guru merupakan komponen penting
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Guru yang berkualitas,
profesional dan berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun
juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik. Berdasarkan Standar Nasional Kependidikan, guru harus memiliki
empat kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi sosial,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Namun,
kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru saat ini masih terbatas, sehingga
diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan kompetensi-kompetensi tersebut.
Kompetensi-kompetensi yang akan dibahas dalam makalah ini terbatas pada
kompetensi-kompetensi kepribadian dan kompetensi pedagogik. Kompetensi
merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
ditampilkan melalui unjuk kerja.
Kompetensi kepribadian adalah
karakteristik pribadi yang harus dimiliki guru sebagai individu yang mantap,
stabil, dewasa, arif, berwibawa dan menjadi teladan bagi peserta didik.
Bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak atau
orang lain yang belum dewasa, disebut pendidikan (pedagogik). Setelah itu
pedagogik berarti suatu usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok
orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompopk orang lain menjadi dewasa
atau tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi.
Program sertifikasi tersebut juga
dapat diterapkan untuk guru-guru Biologi agar dapat memiliki standar kompetensi
yang telah diterangkan di atas. Guru Biologi diharapkan mampu memahami dan
menguasai materi ajar yang ada dalam kurikulum, memahami struktur, konsep dan
metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar
mata pelajaran yang terkait dan menginternalisasikan nilai-nilai Biologi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu melalui sertifikasi guru Biologi diharapkan
mampu menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan dan materi bidang studi Biologi.
Guru sebagai pembimbing diharapkan
dapat memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Peranan ini termasuk ke dalam aspek pendidik sebab tidak hanya menyampaikan
ilmu pengetahuan, melainkan juga mendidik untuk mengalihkan nilai-nilai
kehidupan. Hal tersebut menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah sikap yang
mengubah tingkah laku peserta menjadi lebih baik.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa
saja yang harus di persiapakn saat mengjar guru biologi ?
2. Keterampilan
dasar apa yang harus di miliki oleh seorang guru Biologi untuk mengjar ?
3. Bagaimana usaha memperbaiki kualitas
guru Biologi melalui optimalisasi tercapainya kompetensi kepribadian dan
pedagogik guru ?
II.1 PERSIAPAN MENGAJAR
E. Mulyasa (2003) menyebutkan bahwa
guru profesional harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis
dan sistematis, karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran,
persiapan mengajar merupakan bentuk dari “profesional accoutability”.
Dengan mengutip pemikiran Cythia, E. Mulyasa (2003) mengemukakan bahwa
persiapan mengajar akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar,
serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul
dalam pembelajaran. Sebaliknya, dengan mengutip dari Joseph dan Leonard,
dikemukakan bahwa : “ teaching without adequate written planning is sloppy
and almost always ineffective, because the teacher has not thought out exactly
what to do and how to do it.”
Terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengembangan persiapan mengajar, diantaranya :
- Kompetensi
yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, makin konkrit
kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
- Persiapan
mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
- Kegiatan-kegiatan
yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
- Persiapan
mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas
pencapaiannya.
- Harus
ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching) atau moving
class.
Perencanaan
pengajaran berarti
pemikiran tentang penetrapan prinsip- prinsip umum mengajar didalam pelaksanaan
tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang
berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas.
Perencanaan
pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran
tercapai misal :
- Persiapan sebelum mengajar
- Situasi ruangan dan letak
sekolah dari jangkauan kendaraan umum
- Tingkat intelegensi siswa
- Materi pelajaran yang akan
disampaikan.
Ø Faedah
perencanaan :
1. Karena adanya perencanaan maka
pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif.
Yang
dimaksud adalah maka seorang guru bisa memberikan materi pelajaran dengan baik
karena ia harus dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara mantap, tegas
dan fleksibel.
2. Karena perencanaan maka seseorang
akan tumbuh menjadi seseorang guru yang baik.
Yang di maksud adalah guru membuat
persiapan yang baik dan adanya pertumbuhan berkat pengalaman dan akibat dari
hasil belajar yang terus menerus.
Ø 7 aspek persiapan untuk mencapai
tugas yaitu adalah :
- Persiapan terhadap situasi
Mancakup : tempat, suasana ruangan
kelas, dan lain-lain. Dan situasi umum harus dimiliki sebelum saudara mengajar
di dalam kelas tersebut dengan pengetahuan saudara dapat membuat ancang- ancang
terhadap variabel faktor masalah dan
menghadapi situasi kelas.
- Persiapan terhadap siswa yang
akan dihadapi
Maksud ; Sebelum guru mengajar ia
harus mengetahui keadaan siswa tsb atau dengan kata lain guru harus membuat
gambaran yang jelas mengenai keadaan siswa yang akan dihadapi selain dari pada
faktor intern siswa tsb ( laki- laki dan Pr) seorang guru harus mengetahui
taraf kematangan dan pengetahuan serta khusus dari pada siswa tsb.
- Persiapan dalam tujuan umum
pembelajaran.
Yang menyangkut tujuan instruksional
apa yang akan dicapai oleh para siswa harus dimiliki seorang guru mencakup
antara lain :
Pengetahuan,
kecakapan, keterampilan atau sikap tertentu yang konkrit yang bisa di ukur
dengan alat- alat evaluasi.
- Persiapan tentang bahan
pelajaran yang akan diajarkan.
Yang dimaksud dengan ini : Dengan
adanya pengetahuan yang akan dihadapkan kepada siswa, si guru memiliki
persiapan yang akan di sampaikan kepada siswa yang harus terdapat batas- batas,
luas dan urutan- urutan pengajaran perlu di persiapkan.
- Persiapan tentang metode-
mengajar yang hendak di pakai
a.
metode ceramah
b. metode
tanya jawab atau diskusi
- Persiapan dalam penggunaan
alat- alat peraga
Misal : kapur dan papan tulis,
pengahapus paling sedikit di gunakan tetapi dalam belajar pembelajaran di
pergunakan alat pembantu adalah media yang mempertinggi komunikasi pada saat
proses belajar berlangsung.
- Persiapan dalam jenis teknik
evaluasi
Tujuan evaluasi : samapi sejauhmana
daya serap terhadap produk bahasan yang saudara terapkan
Ada
beberapa jenis alat evaluasi disini yaitu : Bentuk test apakah test tertulis
maupun test lisan.
Ø Jenis- jenis perencanaan:
1) Menurut Besaran : a. Perencanaan Makro
b. Perencanaan Meso
c. Perencanaan Mikro
2) Menurut Telaahnya
: a. Perencanaan Strategi
b. Perencanaan Manajerial
c. Perencanaan Operasional
3) Menurut Jangka Waktunya : a.
Perencanaan Jangka Panjang
b. Perencanaan Jangka Menengah
c. Perencanaan Jangka Pendek
Ø Tujuan Pembelajaran
·
Tujuan pembelajaran terbagi atas 2 bagian :
a.
Tujuan pembelajaran umum
b. Tujuan
pembelajaran khusus
Kriteria :
1. menggunakan istilah- istilah yang
operasional
Harus
Spt : menuliskan, menyebutkan, menghitung, membedakan, dsg.
2. Harus dalam bentuk hasil belajar
Adalah Menggambarkan hasil belajar
yang diharapkan pada diri siswa setelah ia menempuh segala KBM atau dengan
kata lain hasil apa yang sudah diperoleh setelah ia mempelajari suatu pokok
bahasan.
3. Harus berbentuk tingkah laku dari
para siswa
Artinya
Setelah siswa mempelajari pokok bahasan tsb adanya perubahan pengetahuan
tentang materi pelajaran.
4. Hanya meliputi satu jenis tingkah
laku
Adalah
Kemampuan yang dimiliki oleh siswa cukup hanya terbatas saja.
Ø Mengembangkan Evaluasi
Yang harus
dilakukan dalam mengembangkan evaluasi;
1. Perlu ditentukan jenis- jenis test
yang harus di buat
2. Mengembangkan alat evaluasi
Ø Perencanaan Desaign Instruksional
Penyusun PDI di desaign untuk menjawab pertanyaan :
1. Apa yang menjadi tujuan pembelajaran
2. Bagaimana prosedur dan sumber-
sumber belajar yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.
3. Bagaimana kita mengetahui bahwa
hasil belajar yang dihasilkan telah tercapai.
Ø Adapun jawaban dari pertanyaan tadi
ada 8 langkah :
1. Menyusun pokok bahasan dan tujuan
umum
2. Karakteristik siswa
3. Tujuan belajar
4. Isi pokok bahasan
5. Penjajakan terhadap siswa
6. Kegiatan belajar mengajar
7. Pelayanan penunjang
8. Evaluasi
Ø Metodologi Pengajaran
1. Metode mengajar
2. Media pengajaran
Ø Ada beberapa jenis media pengajaran
yang dilakukan seorang guru :
1. Media
gratis
2. Media
tiga dimensi
3. Media
proyeksi
4.
Lingkungan
Ø Faktor- faktor yang harus
diperhatikan seorang guru dalam media pengajaran :
a. Relevansi pengadaan media
pendidikan
b. Kelayakan pengadaan media
pendidikan
c. Kemudahan pengadaan media
pendidikan
Ø Beberapa hal yang harus diperhatikan
seorang guru dalam menggunakan media pendidikan :
a.
Apakah guru tersebut memahami manfaat media pengajaran
b. Guru harus terampil dalam menyediakan media
pendidikan.
Ø Media pendidikan di gunakan jika :
a. Bahan pengajaran yang dijelaskan
guru kurang di pahami siswa
b. Guru tidak bergairah untuk
menjelaskan bahan pelajaran melalui penuturan kata- kata verbal
c. Perhatian siswa terhadap
pengajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengar uraian guru.
Ø Manfaat media pendidikan bagi
pengajaran siswa :
1. Bahan pelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga lebih jelas dipahami siswa sehingga memungkinkan siswa
menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
2. Metode mengajar akan lebih
bervariasi
3. Siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar
4. Motivasi belajar dari para siswa
dapat ditumbuhkan / dinaikkan
5. Dapat mengatasi sifat pasif dari
para siswa
Ø Kesulitan- kesulitan dalam media
pengajaran :
1. Biaya pengadaan
2. Pengalaman seorang guru dalam
menggunakan media pengajaran tersebut.
Ø Perencanaan Evaluasi Pengajaran
Adalah : Penilaian terhadap
pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan- tujuan yang telah
ditetapkan untuk mengetahui sampai dimana daya serap siswa setelah mengikuti
pelajaran tersebut.
Ø Prinsip : Lingkungan kegiatan 1994
-
Intra kurikuler
-
Tugas
Ø Azas :
1. Azas Objektivitas
2. Azas menyeluruh
3. Berkesinambungan
Objektif adalah suatu penilaian di katakan objektif apabila
keadaan tepat menggambar keadaan yang sebenarnya.
Menyeluruh apabila penilaian yang digunakan mencakup proses
maupun hasil belajar serta menggambarkan perubahan tingkah laku tidak sengaja
saja dalam ranah kognitif tetapi termasuk pula ranah efektif dalam psikomotor.
Berkesinambungan adalah pelaksanaan penilaian dilakukan
secara terus menerus berencana dan bertahap.
Ø Tujuan pembelajaran khusus
Merupakan
rumusan tingkah laku yang akan diukur melalui butir- butir soal. Ada 2 hal yang
perlu diperhatikan dalam menjabarkan TPU menjadi TPK:
1. Pokok bahasan yang menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran umum
2. Tingkat perkembangan/ umur dari para
siswa pada jenjang pendidikan yang bersangkutan
Ø Beberapa catatan dalam membuat TPK :
1. Setiap rumusan TPK selalu mengandung
aspek prilaku dan aspek isi
2. Agar bersifat operasional sehingga
mudah di jadikan patokan dalam penyusunanbutir- butir soal dengan kata lain
kata- kata kerja yang digunakan untuk aspek prilaku dalam tujuan pembelajaran
khusus haruslah operasional , seperti ; menulis, menyebutkan, menghitung,
merumuskan, memilih, dsg.
Ø Pengelolaan Kegiatan Belajar
Mengajar
1. menyusun program KBM
2. Melaksanakan KBM
3. Melaksanakan kegiatan penilaian
Ø Penyusunan program pengajaran ada 3
komponen yang harus diperhatikan :
1. Penguasaan materi
2. Analisis materi pelajaran
3. Penyusunan persiapan mengajar
Ø Lingkup materi
1. Materi untuk siswa
2. Materi untuk guru
Ø Usaha yang harus dilakukan seorang
guru :
1. Musyawarah guru mata pelajaran
2. Melalui sumaber yang relevan
3. Melalui ahli yang tersedia
4. Melalui pendidikan khusus
Ø Fungsi kegiatan pendalaman materi ;
1. Meningkatkan kepercayaan diri akan
kemampuan professional sehingga tidak ragu lagi dalam mengelola proses belajar
mengajar.
2. Memperdalam diri dan memperluas
wawasan atas konsepsi tujuan akademis dan aplikasinya sehingga dapat di
manfaatkan untuk melaksanakan analisis materi pelajaran.
Ø Fungsi analisis materi pelajaran
Sebagai
acuan untuk menyusun program tahunan, program semesteran, dan program satuan
pelajaran.
Ø Sasaran analisis materi pelajaran:
1. Terjabarkan pokok bahasan dan sub
pokok bahasan
2. Terpilihnya metode yang efektif dan
efisien
3. Terpilihnya sarana pembelajaran yang
paling cocok
II.2
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BIOLOGI
Kompetensi (competency)
didefinisikan dengan berbagai cara, namun pada dasarnya kompetensi merupakan
kebulatan penguasan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan
melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai seseorang setelah
menyelesaikan suatu program pendidikan.
Sementara itu, menurut Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai
seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas sesuai pekerjaan tertentu.
Menurut PP RI No. 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang
harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial. Dalam konteks itu, maka kompetensi guru dapat
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan
dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang guru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi.
Keempat jenis kompetensi guru yang
dipersyaratkan beserta subkom- petensi dan indikator esensialnya diuraikan
sebagai berikut:
1. Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Secara rinci setiap elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi
subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
a) Memiliki kepribadian yang mantap dan
stabil. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan
memeliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
b) Memiliki kepribadian yang dewasa.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai pendidik.
c) Memiliki kepribadian yang arif.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dan
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
d) Memiliki kepribadian yang berwibawa.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e) Memiliki akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong), dan
memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
2. Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola
pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini
mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Secara rinci masing-masing elemen
kompetensi pedagogik tersebut dapat dijabarkan menjadi subkompetensi dan
indikator esensial sebagai berikut:
a) Memahami peserta didik.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memamahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidenti- fikasi
bekal-ajar awal peserta didik.
b) Merancang pembelajaran, termasuk
memahami landasan pendidik-an untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini
memiliki indikator esensial: menerapkan teori belajar dan pembelajaran;
menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
c) Melaksanakan pembelajaran.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menata latar (setting)
pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
d) Merancang dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran. Subkompe-tensi ini memiliki indikator esensial: melaksanakan
evaluasi (assess-ment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
berbagai metode; menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level); dan memanfaatkan hasil
penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara
umum.
e) Mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Subkompetensi ini memiliki
indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai
potensi akademik; dan Memfasilitasi peserta didik untuk mengem-bangkan berbagai
potensi nonakademik.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan
kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi
kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
Secara rinci masing-masing elemen
kompe-tensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai
berikut.
a) Menguasai substansi keilmuan yang
terkait dengan bidang studi. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur,
konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau kohe-ren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Menguasai langkah-langkah penelitian
dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi
bidang studi.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi
ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut.
a) Mampu berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
b) Mampu berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
c) Mampu berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Secara pedagogik, kompetensi
guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius.
Hal ini penting karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh
sabagian masyarakat, dinilai kering dari aspek pedagodik dan sekolah nampak
lebih mekanis sehingga peserta didik cendrung kerdil karena tidak mempunyai
dunianya sendiri.
Sehubungan dengan itu guru dituntut
untuk memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola pembelajaran. Secara
operasional kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
1) perencanaan menyangkut penetapan
tujuan, dan kompetensi, serta memperkirakan cara pencapaiannya. Perencanaan
merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi
kemasa depan. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambil keputusan
yang tepat untuk mengelola berbagai sumber.
2) Pelaksanaan adalah proses yang
memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya
manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk
kompetensi dan mencapai tujuan yang di inginkan.
3) Pengendalian atau evaluasi bertujuan
untuk menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang
telah ditetapkan. Guru diharapkan membimbing dan mengarahkan pengembangan
kurikulum dan pembelajaran secara efektif, serta memerlukan pengawasan dalam
pelaksanaannya.
5. Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan mengajar bagi seorang
guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang
profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang
diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Keterampilan-keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang guru untuk menjadi guru yang pofesional adalah :
·
Keterampilan Bertanya
·
Keterampilan Memberi Penguatan
·
Keterampilan Mengadakan variasi
·
Keterampilan Menjelaskan
·
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
·
Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
·
Keterampilan Mengelola Kelas
·
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
a. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan
dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Pengertian dan Rasional
keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa
bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.
b. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah suatu respon
terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu
respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan
berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
c. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar
mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dikelompokkan
dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam
menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam
kelas.
d. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah penyajian
informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan
untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum
diketahui.
e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Yang dimaksud dengan keterampilan
membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang
dipelajari.
Yang dimaksud dengan menutup
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
f. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah merupakan
salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau
memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir,
berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif.
g. Keterampilan Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal.
h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Terjadinya hubungan interpersonal
yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan
siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
III.1
KESIMPULAN
Persiapan mengajar pada hakekatnya
merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan
tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi.
Pendidikan
merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa
suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya
interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks
penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dan berpedoman pada seperangkatn aturan dan rencana tentang
pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum
secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat
direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia
pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran.
Berdasarkan
pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang
meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran ekonomi. Masih
banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode konvensional secara monoton
dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku
dan didominasi oleh sang guru.
Proses
pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada
pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep
bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam
kelas yang selalu didominasi oleh guru.
Dalam
penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa
hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit
peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran
menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Keterampilan-keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang guru untuk menjadi guru yang pofesional adalah :
·
Keterampilan Bertanya
·
Keterampilan Memberi Penguatan
·
Keterampilan Mengadakan variasi
·
Keterampilan Menjelaskan
·
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
·
Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
·
Keterampilan Mengelola Kelas
·
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
DAFTAR PUSTAKA
Bambang
Sudibyo. 2008. Materi Road Show Dewan Pendidikan Bersama Tim Wajar Dikdas
Kabupaten Kuningan. Kuningan : Dewan Pendidikan Kabupaten Kuningan.
Daeng
Sudirwo. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung
: Andira.
Departemen
Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Pembelajaran Ekonomi Secara Kontekstual
Untuk Guru SMP. Jawa Barat : Depdiknas.
Departemen
Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Pembelajaran Geografi Secara Kontekstual
Untuk Guru SMP. Jawa Barat : Depdiknas.
Dinas
Pendidikan Kota Bandung. 2004. Model – model Pembelajaran. Bandung : SMP
Kartika XI.
0 komentar:
Posting Komentar