LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

Written By Unknown on Kamis, 20 Maret 2014 | 10.25


TITRASI ASAM BASA
   A.    TUJUAN
            Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi suatu larutan.
   B.     DASAR TEORI
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suata zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi netralisasi asam basa. Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
Titik eqivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam tepat dinetralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH, pH pada titik eqivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari netralisasai asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang memiliki rentang pH dimana titik eqivalen berada. Pada umumnya tirik eqivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah diamati adalah titik akhir yang dapat terjadi sebeleum atau sesudah titik eqivalen tercapai. Tittarsi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai dengan perubahan warna indicator. Titik akhir titrasi tidak selau berimpit dengan titik eqivalen. Dengan memilih indicator yang tepat kita dapat memperkecil kesalahan titrasi.
Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa kuat akan terurai dengan sempurna. Oleh karena itu ion hydrogen dan ion hidroksida selam titrasi dapat langsung dihitung dari jumlah asam dan basa yang ditambahkan. Pada titik eqivalen dari titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperature 200C sama dengan pH air, yaitu sama dengan 7.


Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
C.    ALAT DAN BAHAN
1.      ALAT
·            Buret                                            1 buah.
·            Botol semprot                              1 buah.
·            Corong                                         1 buah.
·            Gelas kimia 250 ml                      1 buah.
·            Gelas Erlenmeyer 250 ml            2 buah
2.      BAHAN
·            NaOH
·            HCl
·            Phenoftalein.
·            Aquades.
·            Kertas saring/ tissue.


D.    LANGKAH KERJA
1)     Rangkai alat terlebih dahulu.
2)     Bersihkan buret yang akan digunakan dan bilas dengan NaOH yang akan dipakai sebanyak 3 kali, kemudian masukkan larutan NaOH sampai pada skala diatas nol (0).
3)     Memasukkan 10 ml HCl kedalam labu Erlenmeyer,
4)     Tambahkan aquades kedalam kedalam labbu Erlenmeyatn yanger sebanyak 5 ml untuk membilas larutan yang menempel pada dinding labu Erlenmeyer, tambahkan tiga tetes indicator phenolftalein.
5)     Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari buret secar perlahan-lahan tetes  sampai larutan akan berubah warna.
6)     Catat keadaan akhir buret yang menunjukan volume larutan NaOH yang dipakai, yakni selisih volume semula dengan volume akhir.
E.     HASIL PENGAMATAN
  No
Langkah Kerja
No
Pengamatan


1



Bersihkan buret dengan NaOH           5 ML (3X), fungsinya untuk menetralkan asam yang terdapat dalam buret dan menyeimbangkan pH dalam buret sampai skala di atas nol


1
Percobaan pertama,setelah melakukan titrasi warna larutan HCL berubah menjadi warna merah muda setelah dititrasi NaOH 0,0i M sebanyak 6 ML


2

Erlenmeyer pada saat
M larutan NaOH menetes
Sampai berubah warna masukkan 10 mL HCl + 5 mL aquades + 3 tetes Phenolftalein kedalam labu erlenmeyer. Dan letakkan di bawah buret (goyangkan labu) sampai warnanya  pink.


2
Percobaan kedua, setelah dilakukan titrasi warna larutan HCL berubah menjadi warna merah muda setelah dititrasi NaOH 0,0i M sebanyak 6  ML



3




Masukkan 10 mL HCl + 5 ML aquades + 3 tetes Phenolftalein kedalam labu erlenmeyer. Dan letakkan di bawah buret (goyangkan labu erlenmeyer pada saat larutan NaOH menetes sampai berubah warna).



3
Pada percobaan ketiga warna mula-mula larutan HCl yang terdapat pada labu erlenmeyer berwarna bening, setelah ditetesi larutan NaOH sebanyak 6 ML  warnanya berubah menjadi pink.

a.        Persamaan Reaksi dan Perhitungannya:
1.)    Dik :    Vol NaOH      = 42-36=6
                        Vol HCL         = 10 ML
M NaOH         = 0,05 M
            Dit: M HCL ?
            Jawab: V1.M1   = V2.M2
6.0,05 = 10.M2
                             M2 = 6.0,05
                  10 
            = 0,3
                10
            = 0,03 M


2.)    Dik: Vol NaOH          = 36-30=6
                    Vol HCL             = 10 ML
                    M NaOH                         = 0,05 M
            Dit: M HCL ?
            Jawab: V1.M1   = V2.M2
                        6.0,05  = 10.M2
                        M2       = 6.0,05          
                  10
            = 0,3
                                        10
                                    = 0,03 M

b.      Reaksi yang terjadi :
            HCL + NaOH         NaOH + H2O

C.       M rata-rata(HCL) = M1+M2
                                    = 0,03+0,03
                                              2
                                    = 0,03 M





F.     Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi asam  basa adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam/basa berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya, dan sebaliknya kadar suatu larutan basa yang dapat ditentukan kadarnya dengan menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya. Titrasi yang menyadarkan pada jumlah volume larutan dikenal  dengan istilah titrasi volumetri. Pengukuran volume diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat-alat standar misalnya, burett dan pipet volumetri.
Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri. Secara teknis titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit dan bahkan tetes demi tetes larutan basa melalui buret ke dalam larutan asam dengan volume tertentu yang terletak dalam labu Erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi yang ditandai dengan berubahnya warna indikator.
Dan pada percobaan pertama mereaksikan sedikit demi sedikit dan tetes demi tetes larutan basa NaOH melalui buret kedalam larutan HCL dengan volum NAOH yang dipakai sebanyak 6 ml yang terletak dalam labu erlenmeyer dan berubah warna menjadi merah muda, sedangkan pada percobaan ketiga mereaksikan sedikit demi sedikit bahkan tetes demi tetes larutan basa NAOH yang terpakai sebanyak 6 ml melalui buret kedalam larutan HCL 5ml + pp 3 tetes yang terletak dalam labu erlenmeyer  sampai berubah warna menjadi warna merah muda.


G.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
v  Pada percobaan pertama volume larutan NAOH ketika mencapai titik eqivalen adalah 6 ml dan konsentrasinya 0,03M.
v  Pada percobaan kedua volume larutan NAOH ketika mencapai titik eqivalen adalah 6 ml dan konsentrasiny 0,03M
v  Pada percobaan ketiga volume larutan NAOH ketika mencapai titik eqivalen adalah 6 ml dan konsentrasinya 0,03M  
Perubahan warna indikator yang menandai tepat habisnya kedua larutan yang bereaksi tidak selamanya tepat seperti perhitungan secara teoritis. Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut titik eqivalen. Persamaan volum titik akhir titrasi dengan titik eqivalen disebut titrasi,dan apabila volum titik akhir titrasi dengan titik eqivalen disebut kesalahan Titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator, jika indikatornya tepat  maka kesalahan titrasinya kecil.



                                                DAFTAR PUSTAKA

Respati, 1992; Dasar-dasar Ilmu Kimia. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Syukri, 1999; KIMIA DASAR. Bandung: ITB
Sudarma Unggul, 2006; Kimia 2. Jakarta: Phibeta

http://wathan89.files.wordpress.com/2009/03/titrasi.jpg&imgrefurl=http://wathan89.wordpress.com/2009/03/28/titrasi-asam-basa/&usg
Blog, Updated at: 10.25

0 komentar:

Posting Komentar