MAKALAH IPTEK HABBATUSSAUDA

Written By Unknown on Kamis, 20 Maret 2014 | 09.53

 JINTAN HITAM
Habbatussauda (Nigella sativa Linn.) atau Jintan hitam adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat . Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.


عن أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إِنَّ فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ. إِلاَّ السَّامِ


‘’Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali kematian’’.


KANDUNGAN KIMIA JINTAN HITAM
Beberapa penelitian melaporkan bahwa kandungan kimia jintan hitam terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, asam lemak tak jenuh (omega 3 dan omega 6) d-limonena, simena, glukosida, saponin, zat pahit, jigelin, nigelon, dan timokuinon (Anonim, 2008).
Minyak jinten hitam mengandung asam lemak yang terdiri dari: asam linoleat 56%; asam oleat 24,6%; asam palmitat 12%; asam stearat 3%; asam eikosadienoat 2,5%; asam linolenat 0,7%, dan asam miristat 0,16% (Anonim, 2010).

AKTIVITAS BIOLOGIS DAN FARMAKOLOGIS
Hasil penelitian Kawther et al. (2008) menunjukkan bahwa jintan hitam (Nigella sativa Linn.) memiliki beberapa aktivitas biologis antara lain: antivirus, antikanker, anti-angiogenik, antioksidan, dan peroksidasi lipid. Jintan hitam memiliki aktivitas antivirus terhadap Infectious Laryngotracheitis virus (ILTV).
Jinten hitam yang diekstraksi dengan pelarut berbeda (air, etanol, dan kloroform) memiliki efek antimalaria terhadap tikus yang diberikan secara intraperitonial dan per oral (Abdulelah et al., 2007).Ekstrak kloroform dan etanol menunjukkan adanya penurunan parasitaemia dan peningkatan waktu hidup tikus yang terinfeksi malaria.
Thymoquinon merupakan salah satu komponen yang paling banyak ditemukan dalam jintan hitam, memiliki beberapa khasiat antara lain aktivitas antioksidatif dan anti-inflamasi (Ahmed et al., 2009).

AKTIVITAS ANTIKANKER
Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah dilakukan pada ekstrak  dan minyak jintan hitam. Pada tahun 1997, Medenica et al. melaporkan efek angiogenesis minyak jintan hitam pada sel kanker payudara, prostat, dan melanoma. Mbarek et. al. (2007) meneliti efek sitotoksik jintan hitam pada mastocytoma cell line (P815), sel vero (sel karsinoma dari monyet) dan sel karsinoma dari hati domba (ICOI). Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak (IC50 = 0.6% v/v) dan ekstrak etil asetat (IC50 = 0.75%) jintan hitam mempunyai aktivitas sitotoksik pada sel P815 lebih besar dibanding dengan ekstrak butanolnya(IC50= 2%).
Shoieb et. al. (2002) melaporkan bahwa minyak jintan hitam memiliki aktivitas sitotoksik pada sel kanker tulang/sel COS31 (IC50 =7.7 μM), kanker ovarium/BG-1( IC50 = 39.65 μM), dan sel MDCK(IC50 =101 μM). Pada penelitian dengan hewan uji tikus yang dilakukan oleh Abdallahet al. (2008) menunjukkan bahwa jintan hitam memiliki efek protektif selama dilakukannya radioterapi.

AKTIVITAS ANTIDIABETES
Pemberian ekstrak pemberian ekstrak n-heksana jintan hitam atau jintan hitam mentah dapat menormalkan konsentrasi serum glukosa dan kolesterol yang tinggi pada tikus diabetes (Khanam & Dewan, 2008).
Jinten hitam memiliki memiliki efek menguntungkan pada glukosa darah puasa, kolesterol total, dan kolesterol LDL.Jinten hitam merupakan obat yang mungkin terbukti bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan sindrom resistensi insulin (Ahmad et al., 2008).



AKTIVITAS ANTIMIKROBA
Minyak jinten hitam memiliki aktivitas antimikroba, senyawa yang diidentifikasi mengandung efek antimikroba adalah thymohydroquinon yang terbukti aktif melawan bakteri Gram positif dan ragi (Mohamed et al., 1974)
Salman et al. (2008) meneliti tentang aktivitas antibakteri minyak jintan hitam terhadap beberapa isolate klinik bakteri yang resisten terhadap sejumlah antibiotic, dalam beberapa konsentrasi menggunakan teknik difusi agar. Hasilnya minyak yang tergantung dosis menunjukkan aktivtas antibakteri lebih tinggi terhadap bakteri Gram positif daripada bakteri Gram negative.

Adapun sejarah pengobatan:
Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, black seed, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.
Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Pada Habbatussauda ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut" . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241) meneruskan riwayat Sufyan bin 'Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah. Dalam Alkitab terbitan Easton's, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata 'ketsah' yang maksudnya adalah black cummin(nama Inggris untuk Habbatussauda) dan dalam terjemahan New World Translation of the Holy Scriptures terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, tertulis black cumin, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai jintan hitam.
Ada manfaat utamanya juga niiiih,,,,,,,,,
ü  Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri
Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992.
ü  Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV
Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Habbatussauda dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor.
ü  Meningkatkan fungsi otak
Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.
ü  Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernapasan
Menyembuhkan penyakit asma bronchial, bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernapasan lainnya
ü  Mengatasi gangguan tidur dan stress
Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989)
ü  Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi
Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich.

Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):

§  Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).
§  Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.
§  Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar embrio).
§  Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.
§  Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.
§  Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.
§  Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.

 

Anatomi secara Makroskopik

Kulit biji....
Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.
Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk memanjang, termampat, tidak berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan xylem sukar dibedakan karena selnya termampat; pada daerah ini sel parenkim di bawah epidermis tidak termampat dan selnya besar berbentuk polygonal; kemudian berturut-turut terdapat selapis sel berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak berwarna atau berwarna kehijauan, di dalam sel terdapat hablur berbentuk prisma besar, kadang-kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada penambahan asam klorida pekat P hablur tidak larut; selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang 65 μm, tersusun sangat teratur, dinding tangensial dalam dan dinding radial sangat tebal, warna agak kekuningan dan tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat di ujung bagian luar, berbentuk trapesium atau bundar telur, warna coklat kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi empat tidak teratur, dinding tipis, sel jernih.
Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat tidak teratur, sel agak besar, lumen jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan jala, dinding tangensial dalam lebih tebal. Endosperm terdiri dari sel berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi butiran aleuron dan tetes-tetes minyak.
Embryo sel nya lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir aleuron dan tetes-tetes minyak.

Serbuk

Warna kelabu kehitaman.Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar yang termampat dan berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat tangensial; fragmen kulit biji; fragmen epidermis dalam; fragmen sel berhablur terlihat tangensial; fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di bawah lapisan palisade.

Klasifikasi:
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
N. sativa

Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamyang artinya: “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya.Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya.Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Nigella sativa Linn., http://www.plantencyclopedia.org. Diakses tanggal 2 desember 2012.
Abdallah, N.M., Noaman, E.N.A., Eldesouky, H.M., and Mohamed, H.E., 2008, Freshly Crushed Black Seed Showed Good Protective Effect During Tumour Induction and Radiotherapy in JASMR: 3 (1): 1 – 9.
Ahmad Najmi, Mohammad Nasiruddin, Rahat Ali Khan, Shahzad F. Haque, 2008, Effect of Nigella sativa Oil on Various Clinical and Biochemical Parameters of Insulin Resistance Syndrome, Int. J. Diab. Dev. Ctries, January-March 2008 volume 28 issue 1
Ahmed Ragheb, Ahmed Attia, Wahid Shehab Eldin, Fawzy Elbarbry, Sana Gazarin, Ahmed Shoker, 2009, The Protective Effect of Thymoquinone, an Anti-oxidant and Anti-inflammatory Agent, against Renal Injury: A Review, Saudi J Kidney Dis Trasnpl 2009; 20(5):741-752
Abdulelah, H.A.A. and Zainal-Abidin, B.A.H., 2007, In Vivo Anti-malarial Tests of Nigella sativa (Black Seed) Different Extracts, American Journal of Pharmacology and Toxicology 2 (2): 46-50.
Ivankovic,S., Stojkovic, R., Jukic, M., Milos, M., Milos, M., Jurin, M., 2006, The Antitumor Activity of thyMoquinone and thyMohydroquinone in vitroand in vivo, Exp Oncol Journal, 28 (3) : 220–224.
Kawther S. Zaher, W.M. Ahmed and Sakina N. Zerizer, 2008, Observations on the Biological Effects of Black Cumin Seed (Nigella sativa) and Green Tea (Camellia sinensis), Global Veterinaria 2 (4): 198-204.
Khanam, M and Dewan, Z.F., 2008, Effects of The Crude and The n-hexane Extract of Nigella sativa Linn. (kalajira) upon Diabetic Rats,Bangladesh J Pharmacol, (4): 17-20.
Mbarek, L.A., Mouse, H.A., Elabbadi, N., Bensalah, M., Gamouh, A., Aboufatima, R., Benharref,  A., Chait, A., Kamal, M., 2007, Anti-tumor Properties of Blackseed (Nigella sativa L.) Extracts, Brazilian Journal of Medical and Biological Research 40: 839-847.
Mohamed A. Toama, Taha S. El-Alfy, and Hamed M. El-Fatatry, 1974, Antimicrobial Activity of the Volatile Oil of Nigella sativa Linn. Seeds, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Aug. 1974, p. 225-226.

Salman, Mohd Tariq; Khan, Rahat Ali and Shukla, Indu, 2008, Antimicrobial activity of Nigella sativa Linn.seed oil against multi-drug resistant bacteria from clinical isolates, Natural Product Radiance, 7 (1). Pp. 10-14.
Blog, Updated at: 09.53

0 komentar:

Posting Komentar