Habbatussauda (Nigella sativa Linn.) atau Jintan hitam adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat . Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang
telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman
obat dalam perkembangan awal agama Islam.
عن أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إِنَّ فِي الْحَبَّةِ
السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ. إِلاَّ السَّامِ
‘’Hadits riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:
Sesungguhnya pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit
kecuali kematian’’.
KANDUNGAN KIMIA JINTAN HITAM
Beberapa
penelitian melaporkan bahwa kandungan kimia jintan hitam terdiri dari minyak
atsiri, minyak lemak, asam lemak tak jenuh (omega 3 dan omega 6) d-limonena,
simena, glukosida, saponin, zat pahit, jigelin, nigelon, dan timokuinon
(Anonim, 2008).
Minyak jinten
hitam mengandung asam lemak yang terdiri dari: asam linoleat 56%; asam oleat
24,6%; asam palmitat 12%; asam stearat 3%; asam eikosadienoat 2,5%; asam
linolenat 0,7%, dan asam miristat 0,16% (Anonim, 2010).
AKTIVITAS BIOLOGIS DAN FARMAKOLOGIS
Hasil
penelitian Kawther et al. (2008) menunjukkan bahwa jintan hitam (Nigella
sativa Linn.) memiliki beberapa aktivitas biologis antara lain:
antivirus, antikanker, anti-angiogenik, antioksidan, dan peroksidasi lipid.
Jintan hitam memiliki aktivitas antivirus terhadap Infectious
Laryngotracheitis virus (ILTV).
Jinten hitam
yang diekstraksi dengan pelarut berbeda (air, etanol, dan kloroform) memiliki
efek antimalaria terhadap tikus yang diberikan secara intraperitonial dan per
oral (Abdulelah et al., 2007).Ekstrak kloroform dan etanol menunjukkan adanya
penurunan parasitaemia dan peningkatan waktu hidup tikus yang terinfeksi
malaria.
Thymoquinon
merupakan salah satu komponen yang paling banyak ditemukan dalam jintan hitam,
memiliki beberapa khasiat antara lain aktivitas antioksidatif dan
anti-inflamasi (Ahmed et al., 2009).
AKTIVITAS ANTIKANKER
Beberapa
penelitian in vitro dan in vivo telah
dilakukan pada ekstrak dan minyak jintan hitam. Pada tahun 1997,
Medenica et al. melaporkan efek angiogenesis minyak jintan hitam
pada sel kanker payudara, prostat, dan melanoma. Mbarek et. al. (2007)
meneliti efek sitotoksik jintan hitam pada mastocytoma cell line (P815),
sel vero (sel karsinoma dari monyet) dan sel karsinoma dari hati domba (ICOI).
Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak (IC50 = 0.6% v/v) dan
ekstrak etil asetat (IC50 = 0.75%) jintan hitam mempunyai
aktivitas sitotoksik pada sel P815 lebih besar dibanding dengan ekstrak
butanolnya(IC50= 2%).
Shoieb et.
al. (2002) melaporkan bahwa minyak jintan hitam memiliki aktivitas
sitotoksik pada sel kanker tulang/sel COS31 (IC50 =7.7 μM),
kanker ovarium/BG-1( IC50 = 39.65 μM), dan sel MDCK(IC50 =101
μM). Pada penelitian dengan hewan uji tikus yang dilakukan oleh Abdallahet
al. (2008) menunjukkan bahwa jintan hitam memiliki efek protektif
selama dilakukannya radioterapi.
AKTIVITAS ANTIDIABETES
Pemberian
ekstrak pemberian ekstrak n-heksana jintan hitam atau jintan hitam mentah dapat
menormalkan konsentrasi serum glukosa dan kolesterol yang tinggi pada tikus
diabetes (Khanam & Dewan, 2008).
Jinten hitam
memiliki memiliki efek menguntungkan pada glukosa darah puasa, kolesterol
total, dan kolesterol LDL.Jinten hitam merupakan obat yang mungkin terbukti
bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan sindrom resistensi insulin (Ahmad et
al., 2008).
AKTIVITAS ANTIMIKROBA
Minyak jinten
hitam memiliki aktivitas antimikroba, senyawa yang diidentifikasi mengandung
efek antimikroba adalah thymohydroquinon yang terbukti aktif melawan bakteri
Gram positif dan ragi (Mohamed et al., 1974)
Salman et al.
(2008) meneliti tentang aktivitas antibakteri minyak jintan hitam terhadap
beberapa isolate klinik bakteri yang resisten terhadap sejumlah antibiotic,
dalam beberapa konsentrasi menggunakan teknik difusi agar. Hasilnya minyak yang
tergantung dosis menunjukkan aktivtas antibakteri lebih tinggi terhadap bakteri
Gram positif daripada bakteri Gram negative.
Adapun sejarah pengobatan:
Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama,
diantaranya black seed, black caraway, black seed, natura seed, jintan hitam,
black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan
sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno
mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki,
Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah
di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan
timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat
Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno,
Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda
untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.
Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Pada Habbatussauda ada obat bagi segala jenis
penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut" . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241)
meneruskan riwayat Sufyan bin 'Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah. Dalam Alkitab terbitan Easton's, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab
Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata 'ketsah' yang maksudnya adalah black cummin(nama Inggris untuk
Habbatussauda) dan dalam terjemahan New
World Translation of the Holy Scriptures terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, tertulis black cumin, yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia sebagai jintan hitam.
Ada manfaat
utamanya juga niiiih,,,,,,,,,
ü Memperkuat sistem
kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri
Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya
seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992.
ü Mempertahankan
tubuh dari serangan kanker dan HIV
Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari
Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali,
Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology
Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Habbatussauda dapat
menghentikan pertumbuhan sel tumor.
ü Meningkatkan
fungsi otak
Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3),
Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan
daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat
pikun.Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat
cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.
ü Menyembuhkan
berbagai jenis penyakit pernapasan
Menyembuhkan penyakit asma bronchial, bronchitis, gampang lelah,
batuk kronis dan penyakit pernapasan lainnya
ü Mengatasi gangguan
tidur dan stress
Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat
memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi fungsi jantung,
ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari
perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air
susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989)
ü Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi
Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain
oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich.
Anatomi biji jintan secara umum
(seperti biji-biji lainnya):
§
Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman
berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum
dan kultivarnya) dan Angiosperma
(tanaman berbunga).
§
Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel
telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda
menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.
§
Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio
dewasa berisi kotiledon (daun
biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah
cotyledon), radicel (akar embrio).
§
Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid
(3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.
§
Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji,
perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.
§
Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi
banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.
§
Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji
yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma
adalah 2 lapisan luar dari embrio.
Anatomi secara Makroskopik
Kulit biji....
Epidermis luar terdiri dari
selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila
pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.
Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk
memanjang, termampat, tidak berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk
diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan xylem sukar dibedakan
karena selnya termampat; pada daerah ini sel parenkim di bawah epidermis
tidak termampat dan selnya besar berbentuk polygonal; kemudian berturut-turut
terdapat selapis sel berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak berwarna
atau berwarna kehijauan, di dalam sel terdapat hablur berbentuk prisma besar,
kadang-kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada penambahan asam klorida pekat P
hablur tidak larut; selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang 65 μm,
tersusun sangat teratur, dinding tangensial dalam dan dinding radial sangat
tebal, warna agak kekuningan dan tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat
di ujung bagian luar, berbentuk trapesium atau bundar telur, warna coklat
kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi
empat tidak teratur, dinding tipis, sel jernih.
Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat tidak
teratur, sel agak besar, lumen jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan
jala, dinding tangensial dalam lebih tebal. Endosperm terdiri dari sel
berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi butiran
aleuron dan tetes-tetes minyak.
Embryo sel nya lebih
kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir aleuron dan tetes-tetes
minyak.
Serbuk
Warna kelabu kehitaman.Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar
yang termampat dan berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat tangensial;
fragmen kulit biji; fragmen epidermis dalam; fragmen sel berhablur terlihat
tangensial; fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di bawah lapisan
palisade.
Klasifikasi:
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
N.
sativa
|
Setiap
penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamyang
artinya: “Tidaklah Allah
menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)Setiap kali
Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya.Hanya ada orang
yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya.Jauh sebelum ilmu
pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan
yang terbukti kemanjurannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2008. Nigella sativa Linn., http://www.plantencyclopedia.org. Diakses tanggal 2 desember
2012.
Abdallah, N.M., Noaman, E.N.A.,
Eldesouky, H.M., and Mohamed, H.E., 2008, Freshly Crushed Black Seed Showed Good Protective
Effect During Tumour Induction and Radiotherapy in
JASMR: 3 (1): 1 – 9.
Ahmad Najmi, Mohammad
Nasiruddin, Rahat Ali Khan, Shahzad F. Haque, 2008, Effect of Nigella sativa Oil
on Various Clinical and Biochemical Parameters of Insulin Resistance Syndrome, Int. J. Diab. Dev. Ctries, January-March 2008 volume 28
issue 1
Ahmed Ragheb, Ahmed Attia,
Wahid Shehab Eldin, Fawzy Elbarbry, Sana Gazarin, Ahmed Shoker, 2009, The
Protective Effect of Thymoquinone, an Anti-oxidant and Anti-inflammatory Agent,
against Renal Injury: A Review, Saudi J Kidney Dis Trasnpl 2009;
20(5):741-752
Abdulelah, H.A.A. and
Zainal-Abidin, B.A.H., 2007, In Vivo Anti-malarial Tests of Nigella sativa (Black Seed) Different Extracts, American Journal of Pharmacology and Toxicology 2
(2): 46-50.
Ivankovic,S., Stojkovic, R.,
Jukic, M., Milos, M., Milos, M., Jurin, M., 2006, The Antitumor Activity of
thyMoquinone and thyMohydroquinone in vitroand in vivo, Exp Oncol Journal, 28 (3) : 220–224.
Kawther S. Zaher, W.M. Ahmed
and Sakina N. Zerizer, 2008, Observations on the Biological Effects of Black
Cumin Seed (Nigella sativa) and Green Tea (Camellia sinensis), Global Veterinaria 2
(4): 198-204.
Khanam, M and Dewan, Z.F.,
2008, Effects of The Crude and The n-hexane Extract of Nigella sativa Linn.
(kalajira) upon Diabetic Rats,Bangladesh J Pharmacol, (4): 17-20.
Mbarek, L.A., Mouse, H.A.,
Elabbadi, N., Bensalah, M., Gamouh, A., Aboufatima, R., Benharref, A.,
Chait, A., Kamal, M., 2007, Anti-tumor Properties of Blackseed (Nigella sativa L.) Extracts, Brazilian Journal of Medical
and Biological Research 40: 839-847.
Mohamed A. Toama, Taha S.
El-Alfy, and Hamed M. El-Fatatry, 1974, Antimicrobial Activity of the Volatile
Oil of Nigella sativa Linn.
Seeds, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Aug. 1974, p. 225-226.
Salman, Mohd Tariq; Khan, Rahat
Ali and Shukla, Indu, 2008, Antimicrobial activity of Nigella sativa Linn.seed
oil against multi-drug resistant bacteria from clinical isolates, Natural Product Radiance, 7 (1). Pp. 10-14.
0 komentar:
Posting Komentar